Jumat, 23 September 2022

Sosialisasi ANBK (Assesment Nasional Berbasis Komputer) kepada wali murid kelas 5 bertempat di SD Negeri Dawuhan Lor 05

Rabu, 21 September 2022, SD Negeri Dawuhan Lor 05 menjadi tempat berlangsungnya sosialisasi kegiatan ANBK (Asesmen Nasional Berbasis Komputer) yang pertama kali diadakan mandiri pada tahun ini.
Acara ini dibuka oleh Plt. Kepala Sekolah SD Negeri Dawuhan Lor 05 yaitu Bapak Agus Sudono,S.Pd dan di sosialiasikan langsung oleh Bapak Dimas Wahyu Proyogi,S.Pd selaku Proktor SD Negeri Dawuhan Lor 05.
ANBK merupakan program pemetaan mutu pendidikan pada seluruh sekolah, madrasah, dan program kesetaraan jenjang sekolah dasar dan menengah. Program ini bertujuan memetakan mutu pendidikan, memberi umpan balik kepada penyelenggara pendidikan dan merancang tindak lanjut untuk perbaikan mutu sistem pendidikan. ANBK ini disebut juga dengan AKM dimana sasarannya adalah kelas 5 bukan kelas 6.
Pelaksanaan ANBK tingkat SD nantinya akan dilakukan pada tanggal 24-27 Oktober 2022 untuk gelombang 1 dan 2. Namun,apabila ada kendala di gelombang 1 dan 2 maka akan dilaksanakan penjadwalan ulang Adapun siswa yg akan mengikuti ANBK nantinya berjumlah 30 siswa dan 5 cadangan .Bagi anak-anak yang tidak terpilih mengikuti ANBK jangan berkecil hati karena tidak ada hubungannya dengan nilai individu melainkan AKM ini dilaksanakan untuk mengukur mutu sekolah saja. Materi soal Asesmen Nasional mencakup Aspek Konten, Level Kognitif, Konteks ada pada Literasi membaca (teks, menemukan informasi, menginterprestasi, evaluasi dan refleksi, Personal, sosial budaya, saintifik) dan Numerasi (Bilangan, aljabar, Grometro, data, pemahaman, aplikasi, penalaran, personal, sosial budaya dan saintifik). Proses penskoran, tata tertib peserta ANBK, dan pelaporan hasil ANBK dipaparkan secara lengkap pada sosialisasi ini. Seperti yang sudah disampaikan oleh Agus Sudono, S.Pd Plt. SD Negeri Dawuhan Lor 05 bahwa proses pelaksanaan ANBK dilakukan secara tatap muka (datang langsung ke sekolah) dengan protokol kesehatan ketat dari pihak sekolah dan peserta didik yang mengikuti ANBK. Harapan adanya Asesmen Nasional yaitu dapat memantau kesenjangan antar bagian di dalam sistem pendidikan, seperti kesenjangan antar kelompok sosial, ekonomi, dalam satuan pendidikan, kesenjangan antara satuan pendidikan negeri dan swasta di suatu wilayah, kesenjangan antar daerah, dan kesenjangan antar kelompok berdasarkan atribut tertentu, seperti dikutip dari buku Asesmen Nasional. Plt. Kepala Sekolah, Agus Sudono,S.Pd berharap orang tua memberi izin dan memotivasi putra-putrinya yang terpilih untuk mengikuti ANBK. Beliau berharap seluruh peserta didik yang terpilih dapat hadir di sekolah sesuai jadwal dalam keadaan sehat, dan melakukan prokes. Sehingga pelaksanaan ANBK di SD Negeri Dawuhan Lor 05 berjalan dengan sukses dan lancar.
 23/09/2021 10:51 - Oleh ICT SDN DAWUHAN LOR 05 
Share:

Minggu, 18 September 2022

Kemendikbudristek Berkomitmen Melibatkan Publik dalam Penyusunan RUU Sisdiknas

GTK – Upaya Pemerintah menghadirkan sistem pendidikan yang adaptif dan tangguh dalam menghadapi zaman melalui penerbitan regulasi yang komprehensif terus dilakukan dengan pelibatan berbagai pemangku kepentingan. Pelibatan masyarakat yang bermakna menjadi fokus utama Pemerintah dalam penyempurnaan Rancangan Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional (RUU Sisdiknas) yang telah diusulkan Pemerintah dalam Program Legislatif Nasional (Prolegnas) Prioritas 2022. Dalam pembukaan kegiatan Forum Dengar Pendapat (FDP) dan Uji Publik RUU Sisdiknas yang diselenggarakan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengajak anggota ICMI untuk mencermati Naskah Akademik dan Naskah RUU Sisdiknas yang tersedia di laman https://sisdiknas.kemdikbud.go.id. Kemudian, dapat memberikan masukan langsung melalui situs yang sama kepada tim perumus RUU Sisdiknas. “Narasi dan opini yang marak beredar di masyarakat saat ini atas RUU Sisdiknas yaitu tunjangan profesi guru dihilangkan. Sejatinya, di dalam RUU Sisdiknas, Kemendikbudristek hendak mendorong perbaikan taraf hidup guru ASN melalui Undang-Undang ASN maupun taraf hidup guru swasta lewat penyelarasan dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan. Kami telah berkoordinasi intens selama beberapa bulan terakhir dengan Kementerian Keuangan dan Kementerian PANRB,” disampaikan Mendikbudristek di Jakarta, Rabu (14/9/2022). Jika tetap menggunakan mekanisme yang berlaku saat ini, kata Nadiem, maka banyak guru yang sampai pensiun belum mendapatkan penghasilan yang layak. “Kalau kita diam saja dan mengikuti peraturan lama, di mana disebutkan bahwa tunjangan profesi didapatkan setelah sertifikasi, maka mereka akan menunggu lama, bahkan sampai pensiun,” katanya. Pada kesempatan yang sama, Ketua Majelis Pimpinan Pusat ICMI, Arif Satria menyampaikan apresiasi atas upaya Pemerintah menghadirkan regulasi yang mendorong inovasi pada sektor pendidikan. Kehadiran Mendikbudristek dalam FDP dan Uji Publik RUU Sisdiknas yang diselenggarakan ICMI menunjukkan keterbukaan dan wujud ajakan kolaborasi bersama atas penyempurnaan RUU Sisdiknas. Arif juga menambahkan bahwa ICMI berusaha menjadi sumber inspirasi dan memberikan solusi untuk bangsa ini. “ICMI hadir dengan masukan pikiran yang jernih sesuai dengan ciri seorang cendekiawan yang independen dan obyektif dengan semangat kebangsaan yang tinggi. Tim dari ICMI sudah beberapa kali membahas draf RUU ini. Semoga formulasi masukan ICMI bisa segera disampaikan ke pemerintah dan DPR,” ungkap pria yang juga menjabat sebagai Rektor Institut Pertanian Bogor. Arif Satria mengatakan bahwa RUU Sisdiknas harus terus didorong dalam rangka pemerataan pendidikan wajib belajar 12 tahun. “RUU Sisdiknas ini jika sudah disempurnakan dan menjadi Undang-Undang tentu akan lebih memperhatikan profesi guru dan dosen. Untuk itu, ICMI sebagai sebuah institusi sudah membentuk Tim Perumus untuk memberikan masukan RUU Sisdiknas sehingga bisa sempurna menjadi Undang-Undang. Ini harus terus berlanjut,” ujarnya. “Tentunya semua pihak berharap di dalam RUU Sisdiknas dapat memuat tiga kata kunci, yakni koreksi, adaptasi, dan antisipasi. Dengan berlandaskan kata kunci tersebut, kiranya dapat menghantarkan pendidikan di Indonesia menuju kualitas yang lebih baik,” pesan Arif. Mengakhiri diskusi, Mendikbudristek menekankan bahwa RUU Sisdiknas hendak mendorong 1,6 juta guru baik yang berstatus ASN maupun non-ASN yang sedang menunggu antrean untuk mengikuti Program Pendidikan Profesi Guru agar dapat disertifikasi dan mendapatkan tunjangan agar memiliki peluang peningkatan taraf kehidupan yang lebih baik secara lebih cepat. “Kemendikbudristek sedang melakukan revolusi dalam menjawab tantangan terutama atas nasib guru lewat RUU Sisdiknas. Kemendikbudristek menunggu hasil rekomendasi yang akan dihasilkan lewat forum uji publik ini untuk penyempurnaan RUU,” ujarnya. Setelah acara pembukaan, Forum Dengar Pendapat dan Uji Publik yang diinisiasi ICMI dilanjutkan dengan sidang komisi forum dengar pendapat yang dibagi menjadi tiga komisi, yaitu Komisi Pendidik yang dipimpin oleh Ganefri (Rektor Universitas Negeri Padang) dan dihadiri oleh Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Inspektur Jenderal sekaligus Staf Ahli bidang Regulasi, Kepala Biro Hukum, Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran, dan Kepala Pusat Perbukuan. Kemudian pada Komisi PAUD Dikdasmen yang dipimpin oleh Fasli Jalal (Rektor Universitas Yarsi) turut dihadiri oleh Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Staf Ahli bidang Hubungan Kelembagaan dan Masyarakat, dan Sekretaris BSKAP. Selanjutnya, Komisi Pendidikan Tinggi dan Pendidikan Vokasi yang dipimpin oleh Asep Saefuddin (Rektor Universitas Al Azhar Indonesia) yang dihadiri oleh Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Plt. Dirjen Diktiristek), Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Direktur SMK, dan Kepala Pusat Standar dan Kebijakan Pendidikan. Dalam kesempatan yang sama, Kepala BSKAP, Anindito Aditomo menegaskan bahwa proses pengajuan RUU Sisdiknas masih di tahap awal. Pemerintah berharap agar proses pembahasan dapat segera bergulir sehingga Pemerintah mendapatkan masukan-masukan yang berkualitas dan bermakna dari berbagai pemangku kepentingan sesuai amanat Undang-Undang. “Kami berharap mendapatkan masukan dari masyarakat maupun diskusi semacam ini. Masukan atas draf RUU Sisdiknas ini kami harap bersifat kokoh dan berkualitas, untuk kemudian dapat kita jadikan pertimbangan dalam pembahasan,” jelas Anindito. Sumber : " Sekretariat GTK / Sistem portal berita pendidikan SDN Dawuhan Lor 05"
Share:

Selasa, 13 September 2022

HKGN : Siswa Siswi SDN Dawuhan Lor 05 Serentak Sikat Gigi Bersama UPT Puksesmas Sukodono

 Peringatan Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Nasional (HKGN) tahun 2022,  137 Siswa Siswa mulai dari kelas 1- 6  melakukan sikat gigi bersama. UPT Puksesmas Sukodono. Petugas dari Puskesmas sukodono membuka acara pelaksanaan Edukasi Sikat Gigi dan Pemerikasaan Gigi Senin (12/09/2022) di SD Negeri Dawuhan Lor 05.







Sebelum pelaksanaan sikat gigi bersama, para siswa SD diberikan penyuluhan dan edukasi cara menyikat gigi yang baik dan benar oleh Dokter Gigi dari UPT Puskesmas Sukodono. 

Ia menyebut HKGN diperingati setiap tanggal 12 September dan ditahun 2022 mengangat tema pulih bersama dengan senyum sehat Indonesia. Ia mengatakan kegiatan tersebut sangat bermanfaat dan akan membangun Indonesia dari segi kesehatan secara keseluruhan.
“Pemerintah berharap agar seluruh masyarakat dari berbagai kalangan mengetahui pentingnya dan menjaga kesehatan gigi dan mulut tak terkecuali anak-anak Sekolah Dasar yang sudah harus dibiasakan menjaga kesehatan gigi dan mulut.



“Kegiatan ini meliputi sikat gigi bersama dan edukasi penyuluhan pada anak Sekolah Dasar. Diharapkan dari kegiatan HKGN, anak-anak menjadi lebih paham tentang kesehatan gigi dan mulut dan menekan angka varies sekaligus membiasakan perilaku hidup berih dan sehat,” ujarnya.
Salah satu siswi SDN Dawuhan Lor 05 , El-Wardah An Nafiah (7) mengaku bersemangat mengikuti kegiatan sikat gigi bersama.


Dani sudah membawa sikat gigi, pasta gigi, dan gelas berkumur dari rumah. Siswa kelas Dua (II ) tersebut merasa tidak kesulitan mengikuti penyuluhan dan sikat gigi dengan cara yang baik dan benar.


Sumber : Humas SD Negeri Dawuhan Lor 05 ( Dimas Wahyu Proyogi,S.Pd)

Share:
Copyright © SD Negeri Dawuhan Lor 05 | Powered by Blogger Distributed By © 2023 Powered by Tim ICT SDN Dawuhan Lor 05 & Design by Dimas Wahyu Prayogi | Blogger Theme by Dimas Wahyu Prayogi